"Selamat Datang"

Selamat Datang para pembaca/pengunjung blog ini yang masih setia nongkrong di depan komputer.
Terimakasih telah sudi berbagi, jangan lupa tinggalkan pesan atau komentar apabila anda ingin menutup blog ini



23.2.09

- Pemilu Makin Dekat, Perang Iklan Parpol Makin Seru

Muhammad Nur Hayid - detikPemilu

Jakarta - Pemilu makin dekat, partai politik terus berlomba-lomba membangun citra agar dipilih rakyat. Berbagai macam iklan pun dibuat untuk memikat calon pemilih, tentunya dengan isi yang beragam.

Ada yang menyerang parpol dan figur lain, ada yang memuji keberhasilan, ada yang mengklaim paling berjasa, dan ada yang mengkritisi serta memanfaatkan golput.

Iklan-iklan yang bernada menyerang pemerintah rata-rata berasal dari partai baru dan partai oposisi. Beberapa partai yang sudah beriklan di media yang pesannya menyerang pemerintah adalah iklan Partai Gerindra dengan figur Prabowo, iklan Hanura dengan figur Wiranto, dan iklan PDIP dengan figur Megawati.

Sementara itu Partai Demokrat terus memanfaatkan klaim keberhasilan pemerintah tanpa mengutip sedikitpun kegagalannya. Demikian juga dengan iklan Partai Golkar yang juga mengklaim keberhasilan pemerintah yang tersisa setelah diklaim Partai Demokrat.

Lain lagi dengan strategi PKS yang cenderung memanfaatkan konflik antar elit untuk iklannya. Tanpa malu-malu, partai ini memanfaatkan perseteruan SBY-Mega, SBY-JK, dan tokoh lainnya dalam iklan terbarunya. Alasannya untuk memberikan pelajaran agar elit tidak bertengkar sendiri ditengah harapan rakyat akan kesejahteraan.

PPP dengan iklan terbarunya mengambil pesan agar masayarakat tidak golput. dari pada golput lebih baik memilih PPP itulah kira-kira harapan PPP dengan iklan terbarunya itu.

Model iklan seperti ini memang masih 'canggung' karena tidak menyerang pemerintah sebagai akibat masih terikat koalisi pelangi yang dibangun SBY dan juga tidak menunjukkan hal yang fundamental untuk alasan dipilih.

Diperkirakan, iklan saling serang antar parpol dan figur akan semakin sengit menjelang pemilu legislatif dan pilpres 2009. Yang pasti rakyat akan semakin pintar untuk menilai mana iklan yang hanya berisi janji-janji palsu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blogroll

Powered By Blogger

FEEDJIT Live Traffic Feed