"Selamat Datang"

Selamat Datang para pembaca/pengunjung blog ini yang masih setia nongkrong di depan komputer.
Terimakasih telah sudi berbagi, jangan lupa tinggalkan pesan atau komentar apabila anda ingin menutup blog ini



24.2.09

- Iklan Politik dan Politik Iklan

Bambang Dirgantoro - detikPemilu


Jakarta - Tak dipungkiri lagi bahwa iklan politik adalah salah satu alat dalam pemasaran politik. Sebagai alat pemasaran politik, iklan politik jelas bertujuan mendongkrak jumlah suara pada saat pemilu. 

Iklan politik jelas berbeda dari iklan komersial. Boleh dikatakan iklan politik adalah beyond of advertisement. Iklan politik lebih dari sekadar menjual produk politik. Iklan politik memiliki fungsi komunikasi politik. Lebih-lebih dalam kerangka pemilu yang bertujuan menghasilkan pemimpin politik.

Dalam situasi seperti itu, iklan politik semakin deras menjelang Pemilu 2009, walaupun dihujat sekalipun. Selaku konstituen, membanjirnya iklan politik justru seharusnya menjadi peluang bagi kita untuk mengoptimalisasi pilihan. 

Semakin banyak iklan politik yang menampilkan partai dan caleg/capres sesungguhnya memberi kita semakin banyak alternatif yang akan dipilih. Hal ini sejalan dengan salah satu karakter iklan itu sendiri, yaitu: bentuk komunikasi yang memberi kita banyak pilihan.

Memang sesungguhnya tidak ada yang salah dari sudut pandang apapun, apalagi aturan main, dan sah-sah saja setiap orang yang punya finansial membuat iklan untuk partai dan pencitraan dirinya. Yang kemudian patut dicermati adalah dari sisi publik yang dipaksakan menerima tontonan iklan politik dan politik iklan itu. Setidaknya ada dua istilah yang patut kita bedakan manakala tampilan pertelevisian kita disuguhi hal yang demikian. Antara iklan politik dan politik iklan, karena ini dapat memberikan implikasi yang berbeda. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama yakni menarik dukung dan membangun citra.

Memang prasyarat demokrasi adalah hadirnya partai politik yang menjadi salah satu pilar penopangnya. Akan tetapi politik dan partai politik bertujuan untuk kesejateraan. Rakyat tidak hanya disuguhi melulu dengan janji politik tapi realitas politik yang mendidik rakyat setahap demi tahap menuju kematangan politik. Yang menjadi titik keresahan publik adalah manakala iklan politik dan politik iklan yang tengah menjadi fenomena saat ini justeru membuat rakyat alergi dan merasa tidak nyaman ketika bersentuhan atau mendengar partai politik, politisi dan kata istilah politik.

Meski masih dalam koridor demokrasi, tetapi perang media sedikit banyak telah membuka citra politik elit. Setidaknya bisa menggambarkan beberapa stereotipe kelompok elit politik. Sebagian elit politik lebih pandai mengeritik ketimbang berbuat yang terbaik buat rakyat. Sebagian lagi lebih emosional dalam menyikapi setiap kritikan. Ada yang sekadar mencari-cari kesalahan dan menawarkan janji-janji manis. Lebih lucu lagi, mengakui keberhasilan kolektif sebagai keberhasilan personal.

Political marketing dalam bentuk iklan politik personal caleg juga tidak kalah meriahnya, menjual wajah sang patron yang lebih tenar, untuk mendampingi wajah aslinya. Tampil lebih agamis lengkap dengan peci-nya, kelihatan lebih intelektual, penampilan metropolis, pesona wajah yang didesain se-ganteng dan se-cantik mungkin.

Sayangnya, kurang mempresentasikan wajah dan sikap aslinya secara alami. Meski sekedar iklan, seharusnya tetap mempertimbangkan kemampuan pencapaian maksimal. Bukan janji gombal yang begitu susah untuk diwujudkan.
Iklan politik yang baik, bukan hanya diarahkan pada kepuasan sang pemilik iklan. Iklan politik selayaknya diarahkan pada pencapaian sosialisasi politik secara umum. Membangun internalisasi semangat kebangsaan pada masyarakat. Motivasi untuk membuat agenda perubahan secara bersama-sama.

Iklan politik yang berisi kritik harus lebih ilmiah, perlu dukungan data dan fakta yang lebih kongkrit. Bukan rekayasa data yang kemudian bisa melakukan pembohongan publik secara sistematis.

Masa depan bangsa merupakan hal utama dari perjuangan pribadi dan kelompok lainnya. Pendidikan dan orientasi politik yang mencerdaskan seluruh warga negara. Memberikan ruang bagi warga negara untuk memilih calonnya secara cerdas, rasional dan tepat.

*) Bambang Dirgantoro, politiksehat@yahoo.com ( asy / asy ) 

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blogroll

Powered By Blogger

FEEDJIT Live Traffic Feed